Sejarah Candi Borobudur, Keajaiban Budaya Indonesia

Sejarah Candi Borobudur, berita hari ini, berita terkini, berita terbaru, info berita, info terbaru, info terkini, info hari ini, berita, info, terbaru, terkini, terupdate, tepercaya, liputan, warta, media, Politik, kriminal, olahraga, Indonesia, Nasional, Internasional, siaran langsung, ramadhan, ramadan, puasa ramadhan, wisata, bisnis, properti, teknologi, finance, otomotif, kuliner, gaya hidup, lifestyle, hukum, tutorial, pendidikan, game, hiburan, aplikasi, gadget, food, travel, destinasi, destination, advertorial, kesehatan, property, liputan khusus di Indonesia, berita unik, kecelakaan, www.kotajogjakarta.com, kotajogjakarta.com, yogya, jogja, yogyakarta, jogjakarta, kota yogyakarta, diy, Daerah Istimewa Yogyakarta

KotaJogjakarta.comCandi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia yang menjadi lambang kekayaan sejarah dan budaya Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9, candi megah ini tidak hanya merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga sebuah monumen monumental yang mencerminkan kejayaan peradaban masa lampau.

Latar Belakang Sejarah

Candi Borobudur dibangun di antara abad ke-8 dan ke-9 oleh Dinasti Syailendra yang berkuasa di Pulau Jawa. Konon, pembangunan candi ini dimulai pada tahun 780 M oleh Raja Samaratungga dan selesai pada tahun 825 M di bawah pemerintahan Ratu Pramudawardhani.

Arsitektur yang Mengagumkan

Candi Borobudur memiliki arsitektur yang sangat mengesankan. Dengan struktur berbentuk piramida yang tinggi, candi ini terdiri dari sembilan tingkat; tiga tingkat terawal berbentuk persegi dan enam tingkat berbentuk melingkar. Dinding candi dihiasi dengan relief yang menceritakan kisah-kisah Buddha dan ajaran-ajaran kebijaksanaan.

Keunikan dan Makna Simbolis

Candi Borobudur mengandung keunikan dan makna simbolis yang mendalam. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lebih dari 2.600 panel relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, cerita Jataka (kisah-kisah kehidupan masa lalu Sang Buddha), serta ajaran-ajaran Buddhis. Puncak candi dihiasi oleh 72 stupa kecil yang menyimpan patung Buddha.

Pusat Peribadatan Buddha

Selain sebagai karya seni yang luar biasa, Candi Borobudur juga berfungsi sebagai pusat peribadatan Buddha. Saat pembangunannya, setiap relief dan stupa dirancang untuk memberikan pelajaran moral dan spiritual kepada para penganut agama Buddha. Hal ini mencerminkan visi besar pembangun candi dalam menyebarkan ajaran Buddhis.

Masa Kegelapan dan Penemuan Kembali

Setelah masa kejayaannya, Candi Borobudur mengalami masa kegelapan. Pada abad ke-14, letusan Gunung Merapi menyebabkan candi ini tertutup oleh abu vulkanik, dan menjadi terlupakan selama berabad-abad. Pada awal abad ke-19, Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, menemukan kembali candi ini. Pada tahun 1835, usaha pemugaran dimulai untuk mengembalikan keagungan Candi Borobudur.

Pengakuan UNESCO dan Pariwisata

Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia, mengukuhkan keberartiannya sebagai situs bersejarah yang luar biasa. Hari ini, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Konservasi dan Pelestarian

Upaya pelestarian Candi Borobudur terus dilakukan untuk menjaga keaslian dan keindahannya. Pemerintah Indonesia bersama dengan berbagai lembaga dan organisasi internasional terlibat dalam upaya pelestarian, termasuk program pemugaran, pemeliharaan, dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya ini.

Candi Borobudur

Candi Borobudur tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga harta berharga dunia. Sebagai tempat yang sarat akan sejarah, makna spiritual, dan keindahan arsitektur, Candi Borobudur tetap menjadi destinasi yang memikat bagi wisatawan dan pencinta sejarah. Melalui upaya pelestarian yang gigih, harapannya candi ini akan tetap bersinar dan memberikan inspirasi bagi generasi-generasi mendatang.

adbanner